seperti
biasanya, perjalanan Sabtu, (14/3/2015)
lalu mengalir begitu saja. Ini lantaran rute yang ditempuh tak terlalu jauh dan
sering dilintasi. Namun menjadi luar biasa karena menemukan dua hal yang
dianggap unik dan menantang. Pertama terkait dengan plang kebersihan yang
ancaman sanksinya bisa dibilang sadis. Kedua, kerja keras melintasi jembatan
bambu yang belum selesai.
Di
awal perjalanan rekan-rekan sempat dikejutkan dengan sebuah plang yang
terpasang di bawah jembatan Tol Jagorawi. Isinya tegas, unik, dan menggelitik.
Intinya supaya masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Ancaman sanksinya
pun tak main-main, diarak keliling kampung. So be careful kalo buang sampah di
kawasan itu jika ngak mau di-bully warga setempat.
Ini dia bunyi plang itu :
“Perhatian.
Siapa pun yang membuang sampah di areal jalan ini dan tertangkap warga!!!
Sangsinya (seharusnya sanksinya) akan kami arak keliling kampung”.
Berikutnya,
saat kawan-kawan melintasi sebuah jembatan bambu yang membelah Kali Cikeas,
Bogor, Jawa Barat. Betapa tidak, jembatan itu belum selesai 100 persen alias
masih dikerjakan oleh warga setempat. Rekan-rekan pun yang ingin melintas
terlebih dahulu menanyakan kepada warga itu apakah bisa dilalui? Beruntung
seorang warga yang tengah melakukan pengerjaan jembatan mengizinkan. ”Bisa Pak!
Tapi hati-hati,” ujarnya.
Memang di ujung jembatan belum
sepenuhnya terpasang bambu yang menjadi pondasi jembatan. Hanya bagian samping
saja yang baru terpasang. Meski demikian, tidak menyurutkan kawan-kawan untuk
melintas. Satu per satu sepeda terpaksa diangkat. Seorang demi seorang pun
melintas.
Karena sempitnya diameter jembatan,
maka seorang warga yang sedang mengikat bambu di tengah jembatan terpaksa harus
mundur terlebih dahulu. Ini untuk memberikan ruang kepada seorang rekan untuk melintas.
”Maaf ya pak,” ujar seorang kawan sambil melintas.
Seorang warga, yang biasa disapa Pak
Haji mengaku sudah seminggu mengerjakan jembatan bambu itu. Kemungkinan besar
tidak lama lagi jembatan tersebut akan selesai dan bisa digunakan. Di akhir
perlintasan, seorang rekan yang sebelumnya urunan sempat memberikan uang alakadarnya
untuk kedua warga itu. ”Terima kasih pak sudah bisa diizinkan lewat,” kata
seorang kawan kepada warga itu.
Setelah
melintasi jembatan dan menapaki tanjakan, rekan-rekan pun lantas rehat sejenak
di warung. Nah yang genjot kemarin di antaranya Bang Atrial, Bang Ghiri, Aa
Dede Dahlan, Aki “Slamet”, dan djoeniE. Dah dulu ya…
Regards
djoeniE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar