Sabtu, 14 Maret 2015

Sanksi Diarak Warga & Jembatan Belum Jadi (Sabtu-14 Maret 2015)




seperti biasanya, perjalanan Sabtu, (14/3/2015) lalu mengalir begitu saja. Ini lantaran rute yang ditempuh tak terlalu jauh dan sering dilintasi. Namun menjadi luar biasa karena menemukan dua hal yang dianggap unik dan menantang. Pertama terkait dengan plang kebersihan yang ancaman sanksinya bisa dibilang sadis. Kedua, kerja keras melintasi jembatan bambu yang belum selesai.

Di awal perjalanan rekan-rekan sempat dikejutkan dengan sebuah plang yang terpasang di bawah jembatan Tol Jagorawi. Isinya tegas, unik, dan menggelitik. Intinya supaya masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Ancaman sanksinya pun tak main-main, diarak keliling kampung. So be careful kalo buang sampah di kawasan itu jika ngak mau di-bully warga setempat. 

Ini dia bunyi plang itu :   

Perhatian. Siapa pun yang membuang sampah di areal jalan ini dan tertangkap warga!!! Sangsinya (seharusnya sanksinya) akan kami arak keliling kampung”. 
           
Berikutnya, saat kawan-kawan melintasi sebuah jembatan bambu yang membelah Kali Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Betapa tidak, jembatan itu belum selesai 100 persen alias masih dikerjakan oleh warga setempat. Rekan-rekan pun yang ingin melintas terlebih dahulu menanyakan kepada warga itu apakah bisa dilalui? Beruntung seorang warga yang tengah melakukan pengerjaan jembatan mengizinkan. ”Bisa Pak! Tapi hati-hati,” ujarnya.

            Memang di ujung jembatan belum sepenuhnya terpasang bambu yang menjadi pondasi jembatan. Hanya bagian samping saja yang baru terpasang. Meski demikian, tidak menyurutkan kawan-kawan untuk melintas. Satu per satu sepeda terpaksa diangkat. Seorang demi seorang pun melintas.
           
            Karena sempitnya diameter jembatan, maka seorang warga yang sedang mengikat bambu di tengah jembatan terpaksa harus mundur terlebih dahulu. Ini untuk memberikan ruang kepada seorang rekan untuk melintas. ”Maaf ya pak,” ujar seorang kawan sambil melintas.
           
            Seorang warga, yang biasa disapa Pak Haji mengaku sudah seminggu mengerjakan jembatan bambu itu. Kemungkinan besar tidak lama lagi jembatan tersebut akan selesai dan bisa digunakan. Di akhir perlintasan, seorang rekan yang sebelumnya urunan sempat memberikan uang alakadarnya untuk kedua warga itu. ”Terima kasih pak sudah bisa diizinkan lewat,” kata seorang kawan kepada warga itu.

Setelah melintasi jembatan dan menapaki tanjakan, rekan-rekan pun lantas rehat sejenak di warung. Nah yang genjot kemarin di antaranya Bang Atrial, Bang Ghiri, Aa Dede Dahlan, Aki “Slamet”, dan djoeniE. Dah dulu ya…

Regards

djoeniE






































































 
           




Tidak ada komentar: