Minggu, 01 Maret 2015

Gunung Pancar : Kram, Jatuh, dan Anting Patah…(Sabtu-28 Februari 2015)


Sebagai penutup bulan Februari 2015, agenda kawan-kawan kali ini melakoni kembali perjalanan ke Gunung Pancar. Sama halnya dengan perjalanan-perjalanan sebelumnya, gunung yang terletak di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu sudah beberapa kali dijadikan lokasi tujuan bersepeda rekan-rekan MogenD.  


            Hanya saja karena sudah cukup lama tidak ke sana, jadi beberapa lokasi di dekat Gunung Pancar telah mengalami perubahan mulai kondisi jalan, padatnya perumahan, lalu lintas, dan sebagainya. Nah yang genjot kala itu di antaranya Bang Atrial, Bang Ghiri, Pak Slamet “Aki”, Bang Andi, dan djoeniE.

           
            Perjalanan dimulai sekitar pukul 07.00 WIB dari Cimanggis (Tapos), Depok dengan menyelusuri sisi Tol Jagorawi. Selama perjalanan sempat was-was kalau mendadak hujan turun. Pasalnya, cuaca saat itu mendung. Akhirnya dicoba untuk membeli jas hujan kresek ceban---seharga Rp 10 ribu---yang dianggap praktis di minimarket. Sayangnya sudah beberapa toko disinggahi, toh tak ada satu pun yang menjual jas hujan kresek. ”Habis pak,” ujar salah seorang karyawan toko Indomaret di Cibinong.


            Perjalanan lantas dilanjutkan kembali. Dalam pikiran kawan-kawan, paling kalau hujan yang mesti diamankan barang-barang penting seperti dompet, HP, dan sebagainya. Barang-barang itu harus dimasukkan ke dalam plastik yang sudah disediakan.   


            Di sisi tol Jagorawi, Bang Atril sempat terjatuh lantaran bannya terselip di antara rerumputan basah dengan kondisi kontur naik turun. Namun accident kecil tak berakibat fatal, sehingga perjalanan bisa dilanjutkan. Kecelakaan kecil kembali dialami Bang Atrial saat melintasi belokan tajam dengan jalan berlumut. Namun dengan sigap, Bang Atrial bisa langsung bangkit.


            Di tengah perjalanan, kawan-kawan memutuskan singgah di warung makan untuk sarapan pagi. Usai menyantap beragam menu, genjot dilanjutkan dengan menelusuri kawasan Sentul.  Di tengah perjalanan sempat istirahat sejenak lantaran perut yang masih kenyang mengakibatkan mual jika dipaksakan gowes. Apalagi kontur jalan menanjak.


Mendekati Gunung Pancar yang memiliki ketinggian 300-800 mdpl, pedal sepeda tak lagi dikayuh. Betapa tidak, jalur tanah bercampur bebatuan yang tak rata dan semakin meninggi membuat sepeda terpaksa dituntun. Meski ada beberapa rekan mencoba untuk menaiki sepedanya, namun tetap saja di beberapa titik harus menuntun kembali.


            Di sekitar hutan pinus dengan kontur menanjak, djoeniE dan Bang Ghiri yang memaksa genjot mendadak mengalami kram pada pahanya. Beruntung ada obat kram, sehingga bisa diredam beberapa saat.


            Tiba di sebuah warung dengan bale-bale dari kayu, di situ pula rekan-rekan mengakhiri perjalanannya. Dengan memesan kelapa muda utuh, kawan-kawan melepas lelah sambil mengobrol. Tak berlangsung lama, diputuskan pulang  mengingat hari sudah semakin siang.


            Tanpa disangka, dalam perjalanan pulang dengan melalui jalan aspal yang menurun, Aki terjatuh lantaran ban depannya mendadak pecah. Saat itu yang mengetahui accident hanya Bang Ghiri dan Bang Andi. Sementara Bang Atrial dan djoeniE sudah terlebih dulu turun.


            Melalui komunikasi HP diketahui ban depan sepeda Aki kempes dan pecah, rem depan juga sempat error. Beruntung Aki tidak mengalami luka parah, hanya dengkulnya saja yang lecet. ”Kejadian jatuh tadi parah,” kata Aki mengisahkan setelah kembali bertemu rekan-rekan.


             Perjalanan pulang dilanjutkan lagi. Rombongan sempat terpisah di kawasan Cibinong. Namun dapat kembali bertemu di Warung Asem sembari makan sore. Kebetulan saat itu sudah memasuki pukul 15.00 WIB lewat. Setelah itu, genjot lagi dengan melalui kawasan Cikuda. Tapi  tiba-tiba anting sepeda Bang Atrial patah di sekitar perkampungan warga. Aki yang memang selalu membawa peralatan service lantas mengganti anting yang rusak tersebut, sehingga kondisi sepeda kembali utuh. Sampai memasuki kawasan Cimanggis/Tapos pukul 16.52 WIB, perjalanan tak ada gangguan sama sekali. Dah dulu ya ceritanya. Ntar disambung lagi…


Regard


djoeniE


























































             




             

Tidak ada komentar: