Selasa, 22 September 2015

Menjajal Trek Empat Tahun Lalu (Sabtu, 19 September 2015)

Setelah puas main genjot di kaki Gunung Merapi, DI Jogjakarta pada Sabtu (12/9/2015) lalu, kawan-kawan mogenD kembali menjajal trek lama di kawasan Kota Depok-Kabupaten Bogor. Betapa tidak, berdasarkan data di blog, diperkirakan terakhir rekan-rekan main di rute itu sekitar Maret 2011 atau empat tahun lalu.

            Adalah jalur kebun Sengon atau dahulu dikenal trek Nanas. Sayangnya, jajaran pohon nanasnya sudah tidak ada saat melintas pada hari Sabtu lalu. Seluruh areal seluas puluhan hektare hanya ditanami pohon Sengon. Rute ini milik pengelola Bukit Golf. Kala itu, pengelola memang sengaja menutup kebun tersebut agar tidak dilintasi para goweser. Kemungkinan disebabkan beberapa rekan sepeda dari komunitas lain yang baru menjajal rute ini salah masuk jalur.

Ketika melalui jembatan bambu dan melintas beberapa meter, seharusnya para goweser belok kanan. Namun mereka ada yang lempeng alias tetap lurus. Alhasil arahnya memasuki kawasan lapangan golf menuju pintu gerbang yang dijaga ketat aparat keamanan setempat.  
           
Situasi inilah yang kemungkinan mendapat komplain dari sebagian pegolf, member Bukit Golf lantaran dianggap mengganggu konsentrasi mereka saat memukul bola. Pengelola lantas menempatkan satpam di pos masuk perkebunan sengon, persisnya tak jauh dari pintu masuk Tol Cimanggis. Satpam yang jaga pasti akan bilang, ”Maaf tidak boleh masuk areal ini.”

Tak kehilangan akal, sejumlah pesepeda tetap bisa “menyusup” masuk ke areal perkebunan. Caranya melintasi bawah jembatan Tol Jagorawi, kemudian masuk areal kebun Sengon menuju jembatan bambu. Rute ini memang tanpa melalui pos penjagaan satpam.    

Merasa masih kebobolan juga, pengelola lantas memalang atau menutup mulut jembatan bambu dengan beberapa batang pohon bambu. Toh goweser kembali tak mau kalah. Saat melintasi jembatan, sepeda mereka angkat lalu menapaki alas jembatan. Mungkin geram juga dengan tingkah para pesepeda, pihak pengelola lalu menggembok alias mengunci mulut jembatan. Ditambah penjagaan di pintu pos masuk perkebunan semakin diperketat, akhirnya trek ini praktis tak bisa dilalui kala itu.

Sebenarnya peringatan tersebut tak menghilangkan akal kawan-kawan. Ibarat pepatah ”Banyak Jalan Menuju Roma”. Ada jalur lainnya yakni, menyeberangi Sungai Cikeas di bawah jembatan Tol Jagorawi lalu masuk ke areal perkebunan. Namun trek ini tak banyak dilakukan lantaran terkadang debit Sungai Cikeas tinggi, sehingga sulit untuk dilalui.  

Namun baru dapat kabar dari Om Pri, kawan goweser bahwa trek Nanas sudah bisa dilalui. Ini setelah dia dan beberapa rekannya melintasi rute tersebut. Mencoba keberuntungan, Sabtu lalu kawan-kawan mogenD mencoba jalur itu. Meski rekan-rekan bisa melintasi trek ini, tapi ada satu kawan, Pasung yang tak percaya rute tersebut dapat dilalui, sehingga tidak ikut rombongan dan pulang.

Dalam perjalanan di kebun Sengon, rantai sepeda Om Budi sempet putus. Tapi tak berlangsung lama, rantai bisa diperbaiki dan perjalanan dilanjutkan kembali menuju Warung Asem, Karanggan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Seperti dijanjikan malam sebelumnya, Om Gamal traktir makan sepuasnya, malah sampe ada yang bungkus segala, yaamiii.

Nah yang sepedaan Sabtu lalu sekitar 12 orang di antaranya Om Atrial, Om Ghiri, Aa Dede, Aa Dahlan, Aki Slamet, Pasung, Budi, Iis, Arief, Gamal, Gaverg, dan djoeniE.

Dah dulu yeee…


Regards

djoeniE