Setelah puas
main genjot di kaki Gunung Merapi, DI Jogjakarta pada Sabtu (12/9/2015) lalu,
kawan-kawan mogenD kembali menjajal trek lama di kawasan Kota Depok-Kabupaten
Bogor. Betapa tidak, berdasarkan data di blog, diperkirakan terakhir rekan-rekan
main di rute itu sekitar Maret 2011 atau empat tahun lalu.
Adalah
jalur kebun Sengon atau dahulu dikenal trek Nanas. Sayangnya, jajaran pohon
nanasnya sudah tidak ada saat melintas pada hari Sabtu lalu. Seluruh areal
seluas puluhan hektare hanya ditanami pohon Sengon. Rute ini milik pengelola
Bukit Golf. Kala itu, pengelola memang sengaja menutup kebun tersebut agar
tidak dilintasi para goweser. Kemungkinan disebabkan beberapa rekan sepeda dari
komunitas lain yang baru menjajal rute ini salah masuk jalur.
Ketika melalui jembatan
bambu dan melintas beberapa meter, seharusnya para goweser belok kanan. Namun
mereka ada yang lempeng alias tetap lurus. Alhasil arahnya memasuki kawasan lapangan
golf menuju pintu gerbang yang dijaga ketat aparat keamanan setempat.
Situasi inilah yang
kemungkinan mendapat komplain dari sebagian pegolf, member Bukit Golf lantaran
dianggap mengganggu konsentrasi mereka saat memukul bola. Pengelola lantas
menempatkan satpam di pos masuk perkebunan sengon, persisnya tak jauh dari
pintu masuk Tol Cimanggis. Satpam yang jaga pasti akan bilang, ”Maaf tidak
boleh masuk areal ini.”
Tak kehilangan akal, sejumlah
pesepeda tetap bisa “menyusup” masuk ke areal perkebunan. Caranya melintasi bawah
jembatan Tol Jagorawi, kemudian masuk areal kebun Sengon menuju jembatan bambu.
Rute ini memang tanpa melalui pos penjagaan satpam.
Merasa masih kebobolan
juga, pengelola lantas memalang atau menutup mulut jembatan bambu dengan
beberapa batang pohon bambu. Toh goweser kembali tak mau kalah. Saat melintasi
jembatan, sepeda mereka angkat lalu menapaki alas jembatan. Mungkin geram juga dengan
tingkah para pesepeda, pihak pengelola lalu menggembok alias mengunci mulut
jembatan. Ditambah penjagaan di pintu pos masuk perkebunan semakin diperketat,
akhirnya trek ini praktis tak bisa dilalui kala itu.
Sebenarnya peringatan tersebut
tak menghilangkan akal kawan-kawan. Ibarat pepatah ”Banyak Jalan Menuju Roma”.
Ada jalur lainnya yakni, menyeberangi Sungai Cikeas di bawah jembatan Tol
Jagorawi lalu masuk ke areal perkebunan. Namun trek ini tak banyak dilakukan
lantaran terkadang debit Sungai Cikeas tinggi, sehingga sulit untuk dilalui.
Namun baru dapat kabar
dari Om Pri, kawan goweser bahwa trek Nanas sudah bisa dilalui. Ini setelah dia
dan beberapa rekannya melintasi rute tersebut. Mencoba keberuntungan, Sabtu
lalu kawan-kawan mogenD mencoba jalur itu. Meski rekan-rekan bisa melintasi
trek ini, tapi ada satu kawan, Pasung yang tak percaya rute tersebut dapat dilalui,
sehingga tidak ikut rombongan dan pulang.
Dalam perjalanan di kebun
Sengon, rantai sepeda Om Budi sempet putus. Tapi tak berlangsung lama, rantai
bisa diperbaiki dan perjalanan dilanjutkan kembali menuju Warung Asem, Karanggan,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Seperti dijanjikan malam sebelumnya, Om Gamal traktir makan sepuasnya, malah sampe ada yang bungkus segala, yaamiii.
Nah yang sepedaan Sabtu
lalu sekitar 12 orang di antaranya Om Atrial, Om Ghiri, Aa Dede, Aa Dahlan, Aki
Slamet, Pasung, Budi, Iis, Arief, Gamal, Gaverg, dan djoeniE.
Dah dulu yeee…
Regards
djoeniE