Jogjakarta seperti memiliki magnet tersendiri bagi
pengunjung yang pernah singgah ke provinsi itu. Ya setidaknya itu yang dirasakan kawan-kawan mogenD (Modal Genjot
Doang) yang kembali bertandang ke Kota Gudeg untuk bergowes ria.
Jika pada 12 September 2015 lalu,
konco-konco mogenD bermain dengan komunitas eNTe (Nanjak Terus) Jogja ke
kediaman Kuncen Gunung Merapi, (alm) Mbah Maridjan di Desa Kinahrejo, maka pada
Minggu (7/2/2016), mogenD gobar alias gowes bareng dengan komunitas sepeda
Barakuda Polsek Pengasih, Polres Wates sebagai tuan rumah.
Nah
rute yang dituju dari Polsek Pengasih menuju ke kawasan Taman Wisata Terpadu
Hutan Kemasyarakatan Kulon Progo, DI Jogjakarta. Dalam perjalanan itu, juga
diikutsertakan rekan-rekan dari eNTe Jogja.
Seperti pada tahun lalu, perjalanan
kami dari Depok terbagi menjadi tiga bagian, ada yang naik pesawat, kereta, dan mobil
pribadi plus pick up untuk sepeda. Namun khusus untuk mobil pribadi dan pick
up, perjalanan ke Jogjakarta kali ini sempat menguras tenaga, waktu, dan biaya.
Ini
mungkin karena libur panjang seiring dengan perayaan Imlek yang jatuh pada Senin,
tanggal 8 Februari. Jadi perjalanan pada Jumat malam, tanggal 5 Februari
sekitar pukul 23.00 WIB dari markas mogenD di perumahan (Purn) Kopassus, Depok,
Jawa Barat ke Jogjakarta terasa melelahkan. Dibutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk
menuju ke Jogja. Sampai di titik point pertemuan yakni, Polsek Pengasih sekitar
pukul 23.00 WIB.
Selain
faktor kemacetan, kawan-kawan juga sedikit santai dalam perjalanan. Di beberapa
titik sempat istirahat untuk melepas lelah. Bahkan saking santainya, di sekitar
warung di Jalan Lintas Purwokerto, Bumiayu, Jawa Tengah, selain mengobrol
panjang dan ngopi, malah ada yang bermain karambol dulu.
Hampir 1,5-2 jam
kita di warung itu, kemudian melanjutkan perjalanan lagi. Menjelang
sore,
di dekat perlintasan rel terdapat deretan penjual minuman dawet. Reflek, om Pasung
pun langsung ngomporin minta berhenti. Mobil pun merapat. Kembali, kawan-kawan
nyantai minum dawet sembari menikmati sawah yang berada di sebelah saung dawet.
Singkat cerita, kami pun tiba Polsek
Pengasih pada malam hari. Sebelumnya, kita bertemu dengan kawan-kawan eNTe Jogja,
Om Tri dan Om Andi di alun-alun Wates. Soalnya, konco-konco eNTe juga akan
mengikuti gobar esok harinya.
Di
polsek, kami langsung disambut Om Yudi, anggota Polsek yang menjadi contact
person kita. Kebetulan saat itu lagi ada apel malam, jadi sekalian dipertemukan
Kapolsek Pengasih AKP Salim. Selang beberapa lama muncul Bang Atrial yang tiba
menggunakan pesawat. Malam pun semakin larut, kami pun lalu melanjutkan perjalanan
ke kediaman kerabat Om Ghiri.
Om Ghiri tiba paling terakhir menjelang
dinihari. Soalnya, Sabtu pagi-sore dia harus menghadiri wisuda putrinya di
Universitas Indonesia (UI), kampus Depok. Baru malamnya, dia bertolak dari
Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta ke Jogja.
Perjalanan Dimulai
Setelah
puas istirahat dari perjalanan panjang, pagi harinya sekitar pukul 07.00 WIB, gowes
bareng (gobar) dimulai. Awalnya, genjot bersama ini sempat ragu dijalani. Soalnya,
sejak Minggu dinihari persisnya sekitar pukul 03.00 WIB hujan turun dengan
deras. Namun sekitar pukul 07.00 WIB, cuaca beranjak terang.
Sebelum
memulai gobar, rekan-rekan terlebih dahulu sarapan pagi untuk mengisi perut.
Selanjutnya perjalanan di mulai dari Polsek Pengasih dengan terlebih dulu membaca
doa agar selamat, tanpa mengalami kecelakaan sedikit pun.
Setelah
itu, perjalanan lantas menuju ke Taman Wisata Terpadu Hutan Kemasyarakatan
Kulon Progo. Kontur trek yang dilalui onroad alias jalan aspal dengan posisi
meninggi atau nanjak hingga sampai ke Canting Mas, Puncak Dipowono. Puncak itu memiliki ketinggian sekitar 600
mdpl (meter di bawah permukaan laut). Dipowono merupakan puncak tertinggi di
antara pegunungan Menoreh.
Sebagian
besar kawan-kawan akhirnya bisa mencapai puncak, meski ada kawan mogenD yang
terpaksa harus dievakuasi lantaran bannya diakui tengah error. Sementara
menjelang satu kilometer ke puncak, beberapa rekan nyerong masuk ke trek
offroad dengan menyisiri kawasan hutan rakyat.
Di rute tersebut memang sulit digowes. Ini
disebabkan konturnya yang naik dan tak beraturan, khususnya batu-batu yang
menghalangi trek. Alhasil, sepeda terpaksa harus digendong untuk mengefisiensi
waktu. Lelah tentunya, kami pun sempat istirahat di sebuah gubuk tanpa dinding.
Kemudian melanjutkan perjalanan lagi dengan memanggul sepeda.
Jalur ini tentunya bisa dijuluki
“Trek Pete”. Hal itu dilatarbelakangi kawan-kawan yang menemukan pohon pete dan sempat mengambilnya beberapa
tangkai. Dan akhirnya, kita pun bertemu rombongan pertama di Canting Mas,
Puncak Dipowono.
Pemandangan di puncak itu memang
sangat menakjubkan. Dari Puncak Dipowono kita bisa memandang luasnya hamparan hutan,
kota Wates, dan Waduk Sermo. Setelah lama beristirahat sampai makan dan minum,
lalu perjalanan dilanjutkan kembali.
Rombongan pertama melintasi jalur
onroad, sedangkan rombongan terakhir masuk ke offroad dengan melintasi hutan
dan perkampungan. Trek kali ini mayoritas turunan menuju ke Waduk Sermo. Waduk ini
dinilai sebagai bendungan terbaik se-Indonesia. Sebab, selain sebagai
“catchment area”, kualitas air yang di waduk tersebut juga bagus,
Pas tiba di waduk, salah satu sepeda kawan
dari mogenD mengalami kendala pada hub-nya, sehingga ban belakang tak bisa
memutar saat diengkol. Untuk trek turunan masih bisa digunakan, namun jika
jalan landai atau menanjak, terpaksa dituntun.
Dalam perjalanan pulang ke Polsek
Pengasih ada pemandangan yang mengharukan. Betapa tidak, meski satu goweser
mengalami kendala hub, namun kawan-kawan sepakat semuanya menuntun sepedanya
hingga beberapa kilometer.
Setelah melintasi kawasan bumi
perkemahan, akhirnya diputuskan kawan yang sepedanya tak bisa digenjot untuk
dievakuasi dengan menggunakan mobil polsek. Sementara beberapa rekan lainnya
tetap melanjutkan perjalanan menuju polsek dengan ngengkol. Sebelumnya,
rombongan pertama sudah tiba di polsek. Berikutnya tim terakhir baru tiba.
Rasa
lelah setidaknya langsung hilang begitu memasuki pekarangan Polsek Pengasih. Sama
halnya dengan rombongan pertama, tim kedua juga lantas menikmati soto dan
mendoan yang tersaji di warung belakang polsek. Tim terakhir tiba di polsek
sekitar pukul 14.00 WIB.
Demikian
cerita perjalanan gobar antara komunitas sepeda Barakuda Polsek Pengasih
sebagai tuan rumah, mogenD, dan eNTe Jogja. Matur suwun kami ucapkan…
Regards
SISI LAIN PERJALANAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar