Sudah
beberapa tahun main sepeda, baru kali ini merasakan kecebur ke dalam kali
(sungai). Setidaknya itu yang dirasakan Om Agoes dan Om djoeniE waktu
kecemplung ke dalam kali. Ini disebabkan salah satu batang pohon yang menjadi
pondasi jembatan mendadak putus (terjatuh) ke dalam sungai.
Awalnya
waktu kami melintasi sebuah jembatan yang pondasinya terbuat dari dua batang
kayu. Salah satu kayu kondisinya masih kuat (warna hijau), sedangkan satu lagi
sudah agak rapuh (warna coklat), namun diameternya lebih besar dari yang batang
warna hijau.
Pertama
kali melintas saat itu Bang Atrial. Ketika itu kondisinya sudah terdengar “krek”
sebanyak dua kali. Namun masih bisa dilalui oleh Om Ghiri, Om Pasung, Om djoenie,
dan Aa Dede.
Namun
tanpa disadari pas giliran melintas Om Agoes, kemudian di sisi berlawanan Om
djoeniE yang ingin membantu dengan satu batang bambu sebagai pegangan tangan,
mendadak terdengar “krek” dan salah satu pondasi kayu tiba-tiba terjatuh.
Seketika itu pula, Om
Agoes yang sedang memegang sepedanya dan Om djoeniE kaget. Dalam hitungan detik
tanpa bisa menyelamatkan diri, keduanya lantas terjatuh ke dalam kali. Beruntung
tidak ada yang luka sedikit pun. Hanya celana dan pakaian yang basah. Sementara
tas, handphone, kamera, dan dompet juga
aman alias tidak basah lantaran langsung diselamatkan ke atas.
Mengingat jembatan itu
milik warga. Kami pun lantas berinisiatif memperbaiki jembatan tersebut dengan
mengembalikan batang kayu yang terjatuh ke posisi semula. Kemudian menambah dan
memasang sebatang bambu sebagai pegangan.
Nah rute sepedaan hari
itu blusukan ke kebun-kebun, nyebrang beberapa jembatan kecil, bahkan buka
jalur ke rawa-rawa dan rehat di Warung Oncom Bu Rohaya. Selain offroad, beberapa
jalur pake onroad. Untuk yang sepedaan ada sekitar 15 orang. Dah ye, ntar
nyambung lagi…
GAMBAR FOTO TAK JELAS KARENA JEMBATAN MENDADAK PUTUS....