Tantangan terbesar ketika bersepeda tak hanya kondisi alam seperti cuaca buruk dan jeleknya medan atau rute yang dilalui kayak becek or berlumpur. Acara pernikahan juga menjadi tantangan tersendiri.
Setidaknya kondisi tersebut dialami
kawan-kawan saat kembali mencicipi trek Jalur Jatiasih (JJ), perbatasan Bekasi dan
Bogor pada Sabtu (23/8/2014) lalu. Waktu asyik memasuki kelokan di kawasan
perkampungan, rekan2 sempat terhentak dengan adanya tenda pernikahan yang
digelar warga sekitar. Tenda itu berada di tengah jalan yang tidak terlalu
besar.
Karena dilihat acara belum dimulai
dengan kondisi orang-orang belum banyak, apalagi ada space atau ruang untuk
dilalui, Om Pri yang jadi leader jalur
menanyakan kepada seorang pria yang duduk di depan. Orang itu pun mempersilakan
Om Pri melalui tenda itu. Dengan menuntun sepeda, Om Pri bisa melewati tenda
pernikahan tersebut.
Sementara di belakangnya, Om Arief,
Mas Ghiri, djoeniE, dan lainnya yang mau mengikuti Om Pri mendadak tertahan.
Ini karena seorang pria berkumis dengan rambut cepak tiba-tiba menghampiri kami.
Dia dengan nada keras dan mengayunkan tangannya meminta supaya kawan2 berputar
arah. Rekan2 sempat terhenti sejenak atas permintaan orang tersebut. Ini bukan
karena emosi atas ulah pria itu. Tapi kebingungan mau lewat mana? Apalagi yang lebih
paham jalur itu Om Pri, sedangkan dia sendiri sudah melaju mendahului anak2.
Om
Arief pun sempat menanyakan arah mana untuk memutar kepada pria tersebut. Sayangnya,
arahan orang itu kurang dipahami rekan2. ”Terima kasih pak,” ujar Om Arief. Akhirnya
dengan “metode mengikuti arah roda”, Aa Dahlan yang berada di depan mencoba mencari
arah untuk menghindari acara pernikahan tersebut dengan mengitari beberapa rumah
di dekat acara.
Akhirnya,
kita pun bertemu Om Pri lagi. Ironisnya, Om Pri malah mengira kawan-kawan
disuguhkan minuman teh oleh warga yang punya hajatan. ”Gue pikir elo dikasih
minum. Pantes lama,” demikian kira2 kata Om Pri setelah tahu kawan2 sempat
tertahan acara nikahan. Selain kocak, kejadian ini pun jadi bahan tertawaan.
Setelah
kembali gabung, kami pun melanjutkan perjalanan melalui perkebunan,
perkampungan, pematang sawah dan sebagainya.
Udah
ye…