Terkadang apa yang disepakati awal, tapi dalam
perjalanan bisa saja berubah. Hal itu pula yang terjadi dalam perjalanan genjot
kawan-kawan pada Sabtu (08112014). Betapa tidak, disepakati gowes hanya melewati
jalur onroad, namun di tengah perjalanan kondisi berubah jadi offroad.
Situasi itu berubah ketika melintasi
areal persawahan di kawasan Bogor, yang disisinya dialiri Sungai atau Kali
Cikeas. Semula perjalanan hanya melewati pematang sawah kemudian masuk
perkampungan. Namun karena kawan-kawan pernah melintas kawasan itu, maka dicari
rute baru. Satu-satunya jalan ya menyeberang Kali Cikeas yang lumayan besar.
Sebelum melintas, kami melakukan ‘orientasi
medan’ dengan menanyakan kepada beberapa petani yang saat itu tengah menanam
padi. Hasilnya? Bisa dilalui, karena selain lagi tidak berarus deras, kondisi
debit air kali belum naik.
Seorang petani bahkan sempat ‘menuntun’
kami ke lokasi yang tidak begitu dalam. Dengan mengangkat sepeda, kita pun satu
per satu berhasil mengarungi sungai meski celana, sepatu, dan kaos kaki basah
semua. Ini karena ketinggian air sampai ke pinggang, otomatis dari pinggang ke bawah
pasti basah.
Usai melintas, kami sempat melihat dan
tak segan ngobrol dengan dua penambang pasir. Kemudian kita melanjutkan
perjalanan ke arah atas (kebetulan konturnya naik). Di sana sempat bertemu
dengan sejumlah satpam yang menjaga areal tanah kosong. Lahan seluas puluhan
hektare (ha) itu memang dipagar beton setinggi tiga meter lebih. Jadi kalau pintu
gerbang tidak dibuka, maka kami akan kesulitan melanjuti perjalanan.
Dah
yeee..
Regards
djoeniE