Setelah direncanakan dari tahun lalu, akhirnya mogenD mengadakan perjalanan jauh menuju ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Rute itu baru bisa terlaksana pada 3-12 Juli 2010. Awalnya rencana semua anggota mogenD ikut serta, sayangnnya hanya pentolan2 mogenD saja yang ikut alias perwakilan. Sementara yang lainnya katanya titip mata, ada pula yang titip harapan. Nah yang pasti perwakilan mogenD terdiri dari Pak Slamet, Bung Pasung dan Mas Ghiri langsung berangkat ke Lombok. Dalam kesempatan itu, Mas Ghiri juga menyertakan keluarga.
Keberangkatan dilakukan melalui jalur darat. Ini lantaran jalur udara sedang mengalami pick season alias musim libur anak sekolah, sehingga tiket pesawat susah dicari. Akhirnya transportasi yang dipilih bus Kramat Jati.
Sesuai waktu keberangkatan di tiket menunjukkan pukul 09.30 WIB dari Terminal Lebak Bulus. Namun rombongan mogenD tiba sekitar 10.30 WIB. Meski datang telat, rupanya bus belum muncul. Bus baru kelihatan sekitar pukul 17.30 WIB.
Alhasil Pak Slamet dan Bung Pasung yang awalnya menjaga sikap dan penampilan demi pencitraan mogenD, akhirya berubah gaya. Mereka mulai jongkok, berdiri, tiduran, gelantungan hingga semua gaya dilakoni. ”Ya mumpung ada kesempatan,” kata Pak Slamet kepada Bung Pasung.
Molornya bus juga menambah biaya pengeluaran. Ini karena anggaran yang rencanaya untuk WC sebanyak dua kali menjadi delapan Kali, meskipun sudah dapat diskon 20 persen atas hasil lobi Bung Pasung.
Akhirnya pukul 18.00 Wib, bus Kramat Jati berangkat dengan tujuan Denpasar, Bali. Sebelumnya kenek and calo agak marah-marah karena bawaan rombongan yang over capacity. Kayak orang habis diusir sama ibu kos, semua barang dibawa mulai dari sepeda tiga kardus sampai korek kuping, tapi setelah kenek dan preman dibentak ama Pak slamet plus dikasih vitamin D, semua dapat diatasi...lanjutttttt...
Salah Casing, tapi Tembus juga Rute Gunung Pusuk-Senggigi
Tepat tanggal 6 Juli 2010 pukul 16.00 Wib, kami bersiap-siap untuk melakukan tugas genjot menembus Gunung Pusuk, Senggigi yang terkenal terjal dan curam. Sejenak kami berdoa, meskipun dalam hati, kami sedikit menyesal karena teman-teman dan sahabat mogenD yang lain tidak dapat ikut. Mudah-mudahan pada ekspedisi berikutnya kita bisa bersama-sama mengikuti perjalanan.
Dalam kegiatan kali ini, kami ditemani saudara Komang Darmaja, anggota Polda NTB. Medan perjalanan yang cukup curam. Namun bukit dan lembah harus tetao digenjot atau dituntun sampai nungging-nungging.
Pada awalnya, Pak Komang meragukan kemampuan Aki. ”Jauh pak! Menanjak terus, turunnya cuman sedikit kira-kira 6 jam perjalanan,” ujar Pak Komang.
Tapi dengan santainya dan tak gentar melihat medan, Aki tetap semangat sambil teriak hayoo! Genjot terus mang! Oper gigi instruksi meluncur kepada Pak Komang dari Aki. Ini agar pak Komang juga sama-sama kuat sampai di atas bukit. Tampang memang bisa bohong kalo sudah tua, tapi otot ama gigi terus bergaya seperti anak muda.
”Pak kenapa kuat sekali,” kata pak Komang kepada Aki. ”Wah kalo di mogenD saya patokannya,” balas Aki.
Total jarak tempuh perjalanan mencapai 61 km dengan medan perbukitan, sedangkan di sisi jurang terhampar lautan luas nan biru.
Sementara itu, dalam akhir ekspedisi, rekan-rekan mogenD bertemu dengan pengembara sepeda berasal dari Padang, Sumatera Barat yang tengah keliling Indonesia.
Sampai jumpa Lombok. Kami ingin seluruh anggota mogenD ada di sini. Semoga, amin!