Senin, 10 November 2014

Melintas Cikeas Selagi Tak Deras (Sabtu-08112014)



Terkadang apa yang disepakati awal, tapi dalam perjalanan bisa saja berubah. Hal itu pula yang terjadi dalam perjalanan genjot kawan-kawan pada Sabtu (08112014). Betapa tidak, disepakati gowes hanya melewati jalur onroad, namun di tengah perjalanan kondisi berubah jadi offroad.

            Situasi itu berubah ketika melintasi areal persawahan di kawasan Bogor, yang disisinya dialiri Sungai atau Kali Cikeas. Semula perjalanan hanya melewati pematang sawah kemudian masuk perkampungan. Namun karena kawan-kawan pernah melintas kawasan itu, maka dicari rute baru. Satu-satunya jalan ya menyeberang Kali Cikeas yang lumayan besar.

            Sebelum melintas, kami melakukan ‘orientasi medan’ dengan menanyakan kepada beberapa petani yang saat itu tengah menanam padi. Hasilnya? Bisa dilalui, karena selain lagi tidak berarus deras, kondisi debit air kali belum naik.

            Seorang petani bahkan sempat ‘menuntun’ kami ke lokasi yang tidak begitu dalam. Dengan mengangkat sepeda, kita pun satu per satu berhasil mengarungi sungai meski celana, sepatu, dan kaos kaki basah semua. Ini karena ketinggian air sampai ke pinggang, otomatis dari pinggang ke bawah pasti basah.  

            Usai melintas, kami sempat melihat dan tak segan ngobrol dengan dua penambang pasir. Kemudian kita melanjutkan perjalanan ke arah atas (kebetulan konturnya naik). Di sana sempat bertemu dengan sejumlah satpam yang menjaga areal tanah kosong. Lahan seluas puluhan hektare (ha) itu memang dipagar beton setinggi tiga meter lebih. Jadi kalau pintu gerbang tidak dibuka, maka kami akan kesulitan melanjuti perjalanan.

Dah yeee..

Regards

djoeniE            















































Serba Serbi: Petani Tanam Padi dan Penambang Pasir Cikeas